Pembelajaran Pada Orang Dewasa,tugas 1
Belajar merupakan hal yang sangat penting, semua individu mengalami proses belajar semenjak kecil hingga akhir hidupnya. Namun, setiap individu memiliki proses belajar yang berbeda - beda, yang pada akhirnya menjadikan pengetahuan individu ataupun pengalaman individu berbeda pula sesuai dengan proses belajar yang dialaminya.
Namun permasalahan yang timbul, bagaiamana ketika seorang individu yang telah mengalami proses belajar dalam diri masing – masing yang telah memberikan ia begitu banyak pengetahuan, namun setelah ia dewasa ia tidak tertarik lagi untuk belajar, karena ia merasa dirinya sudah memiliki pengetahuan yang cukup dan ia merasa belajar di waktu dewasa adalah sesuatu yang membosankan karena pastinya akan sia –sia saja, karena dia sudah memiliki keyakinan dikala dewasa atau sudah tua susah menerima pengetahuan apapun lagi,yang pada akhirnya mejadikan ia individu yang stagnan ( tidak ada kemajuan apapun )dalam dirinya.Bagaimana cara agar dapat merubah pola pikir individu yang seperti itu agar ia mau belajar kembali ?
Menurut saya tidak semua orang dewasa memiliki pola pikir seperti itu,setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda – beda, mungkin ada yang berfikir belajar itu penting sampai akhir hayat, namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa ada orang yang memiliki pola pikir seperti itu, bahawa seseorang akan merasa cukup dengan apa yang ia dapatkan,sehingga ia tidak mau lagi belajar, karena di tambah lagi keyakinan dalam diri bahwa adalah sesuatu yang sangat susah untuk belajar di waktu dewasa atau tua.Menurut saya , orang – orang yang seperti itu orang yang tidak menyadari bahwa semua hal seperti introspeksi diri, belajar dari pengalaman dll, itu sudah meruapakan proses belajar yang terjadi dalam diri kita.
Nah jadi solusi dari saya apabila saya menjadi seorang fasilitataor tentunya hal yang paling utama untuk menjadi fasilitator yang baik, sesuai yang di jelaskan dalam buku Suprijanto ( 2007 ) hal yang perlu di kembangkan atau di tanamkan dalam proses belajar individu tersebut adalah Mengembangkan Sikap, Idialisme, dan Minat. Dimana sikap, idialisme, dan minat adalah dasar tujuan khusus ranah afektif dan merupakan suatu kualitas emosi yang penting ( Suprijanto,2007 )
Pertama sikap,sikap disini merupakan perasaan seseorang terhadap orang lain, ide lembaga, fakta dan lainnya.Agar individu tersebut dapat mengubah pola pikirnya dan agar tertarik lagi untuk belajar, pengembangan sikap ini harus dimasukkan kedalam kedalam tujuan khusus yang ada dalam setiap unit pengajaran dan perencanaan ( Suprijanto, 2007 ).Kedua Idialisme, yang merupakan standar kesempurnaan yang di terima oleh individu lain atau kelompok ( Suprijanto, 2007 ). Nah disini idialisme juga penting untuk di tanamka dalam diri. Ketiga minat, merupakan keinginan yang dating dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar ( Suprijanto, 2007 ).Makin besar mintnya, makin besar semangat dan makin besar hasil kerjanya
Nah mungkin dalam diri individu yang memliki pola pikir tersebut mungkin 3 aspek tersebut telah menurun, seingga ia memiliki pola pikir seperti itu.Dimana apabila tiga aspek telah tercapai atau dapat diubah kembali maka individu tersebut akan termotivasi dan bahkan membuka atau merubah pola pikrnya,bahwa belajar itu penting,bahkan sampai kita tua.
Referensi :
• Suprijanto, H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
new skin of blog template...:)
BalasHapuspembahasannya bagus, hanya kurang cermat dalam tata tulis...next time better ya...
(sebab tadi malam jam 10pm saya masih belum lihat postinganmu ini)
take care
sebelumnya,saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk yang telah memberi saya masukan.
BalasHapussaya akan lebih memperhatikan lagi tata tulis saya, mengenai posting yang terlambat,karena modem saya tertinnggal di kampung buk,,jadi saya kurang dapat up date